Share This Article
Pernah tidak sih Mom kesal pada sang buah hati sampai ke ubun-ubun? Rasanya ingin murka- mencubit, memukul, melaungkan suara, menoyor, menendang, mendorong, bahkan menamparnya. Jangan sampai kita kelepasan seperti itu, ya Mom. Aku pun pernah di posisi seperti itu sebelum mengetahui tips menahan emosi.
Setelah aku mengetahui cara menahan emosi yang baik, aku terapkan dan alhamdulillah menjadi lebih tenang.
Marah itu boleh, asalkan jangan menyakiti diri sendiri, orang lain, maupun barang. Sampaikanlah perasaan kita dan salurkanlah dengan baik.
Seperti saluran air yang mampat, lalu mengendap disatu sisi, akhirnya membludak menjadi banjir, kan? Sama seperti emosi, ketika kita tidak bisa menyalurkannya dengan baik, maka suatu waktu akan menjadi BOM WAKTU.
Baca Juga: Ragam Kecerdasan Anak
Tips Menahan Emosi
Di sini aku akan berbagi tips menahan emosi ketika tidak ada orang dewasa selain Mom. Sering dong kita, ibu rumah tangga, hanya bersama anak-anak saja, tanpa ada orang dewasa lainnya. Pastinya kita sulit untuk menahan emosi ketika sendirian. Nah, coba deh lakukan tips di bawah ini, siapa tahu bermanfaat:
Siapkan Mental
Misalnya, anak sedang minum dari gelas berbahan beling, hal tersebut adalah hal yang kita takutkan, meski kita coba memberikan kepercayaan. Tetapi, kita sudah menyiapkan diri “jika sampai jatuh, jangan marah, tanyakan keadaannya, dan perasaannya, lalu rapikan pecahan belingnya.” (Bicara dalam hati seperti itu, ya) Jadi, ketika hal yang tidak kita inginkan terjadi, kita tidak meledak.
Karena kita sudah menyiapkan diri dan tindakan yang sebaiknya dilakukan nanti. Atau misalnya anak kita mencorat-coret dinding dengan lipstik kita, janganlah langsung marah, ya Mom. Berpikir dahulu, bahwa ia ingin eksplore, “biarkan lipstikku rusak, lipstik dapat aku beli, tetapi mematahkan imajinasinya dengan kekerasan tidak baik dan menjadi penyesalan belaka.” (Katakan dalam hati, ya) seolah kita sedang berbicara dengan diri sendiri, baiknya tindakan seperti apa yang nanti kita ambil.
Menarik Napas
Ketika kita melihat hal yang menggeramkan, cobalah menggigit lidah, agar tidak mengumpat, lalu tarik napas, dan mengingat kebaikan yang telah dilakukan oleh buah hati.

Kalender
Metode ini yang kupakai saat awal-awal belajar menahan diri. Jadi jika seharian aku mampu menahan emosiku, aku silang tanggal tersebut. Misalnya, di bawah tanggalan kita tulis prilaku apa yang sering kita lakukan saat marah. Lalu kita memberi nomor urut pada prilaku tersebut, ya. Jika dirasa masih ada beberapa prilaku yang kita lakukan, tulis ditanggal tersebut prilaku nomor berapa yang masih kita belum mampu perbaiki, sebaiknya segeralah ubah prilaku buruk tersebut. Jika kita coba dalam hitungan bulan berhasil menahan emosi, berilah diri kita penghargaan, entah membeli ice cream atau membeli pakaian kesukaan sesuai kantong dan rida suami.
Menyendiri
Jika dirasa sudah sangat tidak kuat untuk menahan emosi, sebaiknya meminta izin kepada anak-anak untuk pergi ke kamar guna menenangkan diri. Di dalam kamar, tidak hanya sekedar melamun atau berdiam diri. Tetapi, manfaatkan waktu menyendiri ini sebaik mungkin, seperti merefleksi diri – apa yang salah dari perbuatan kita, kenapa buah hati melakukan hal tersebut, baik buruk dari perbuatan buah hati. Jika ingin menangis, maka menangislah agar hati kita menjadi lega.

Hobi
Jika dirasa menulis adalah healing kita untuk menyalurkan emosi, maka lakukanlah. Bisa juga melakukan hobi yang lain, seperti membaca, mendengarkan musik, bernyanyi, dan sebagainya.

Mendengarkan Musik
Apabila dirasa mendengarkan musik memungkinkan, tidak ada salahnya. Meski hanya sebentar saja untuk penyaluran emosi, maka dengarkanlah. Karena, ketika kita mendengarkan musik kesukaan kita, tubuh kita akan memberikan reaksi menjadi tenang. Jantung berirama dengan tenang, begitupun aliran darah. Maka dari itu, emosi menjadi mereda.

Meminta Maaf
Jika dirasa emosi telah kembali normal, maka temukanlah buah hati, meminta maaflah kepadanya, berkomunikasilah dengan baik, dan berikan pelukan hangat padanya. Sampaikan alasan kita menyendiri tadi, ucapkan terima kasih karena telah memberi ruang untuk kita merefleksi diri. Sampaikan kekecewaan kita atas tindakannya dengan baik, lalu berikan arahan yang baik pada buah hati.

Itulah tips menahan emosi ketika seorang diri. Namun, ketika ada suami di rumah,tidak ada salahnya kita meminta tolong padanya untuk menjaga buah hati, tidak ada salahnya, lho Mom mengatakan kekesalan kita pada suami, agar kita bisa merefleksi diri lebih lama, dan suami mampu memberikan nasihat pada buah hati.
Bantuan dari pasangan sangatlah berharga, agar kita tidak merasa sendirian dalam merawat buah hati. Bersamalah dalam merawatnya, karena merekalah tujuan kita bersama.
Benar, kan? Anak adalah tujuan kita bersama untuk saling kuat mendidik dengan cara yang tepat. Agar anak tidak menjadi korban atas emosi kita, maka saling dukunglah dalam merawatnya.
Terima kasih telah membaca, semoga bermanfaat.
14 Comments
Moch. Ferry
Tips menahan emosi ketika seorang diri menjadi bagian kebutuhan yang perlu diperhatikan semuanya.
Farida Pane
Susah sih menahan emosi ini. Aku biasanya meminimalisir dengan menganggap hal pemicu emosi itu sebagai masalah kecil sehingga enggak perlu direspon secara berlebihan.
Laila Dzuhria
Iya bener mbak.
Wahid Priyono
Astaghfirullah, jangan sampe lah ya kak kita sebagai orang tua menyakiti perasaan anak, apalagi sampe menendang anak, ya Allah kasihan sekali. Sebagai orang tua tentunya kita harus memberikan tauladan baik kepada anak-anak.
Btw, saat emosi yang saya lakukan biasanya diem aja, banyak istighfar, wudhu atau duduk saja..
Maaksih kak infonya, ternyata manajemen emosi itu penting juga ya, jadi ada ilmu baru setelah baca artikel di atas.
Laila Dzuhria
Bener bgt mas cara yang kamu pakai itu.
nurulrahma
Saking pentingnya mengendalikan emosi marah, sampai ada kelas anger management kan mba
Aku sempat mau ikutan 😀
Alhamdulillah, makin k sini kayaknya aku relatif lebih sabar sih (alias pasrah wkwkwkwk)
Nurul Sufitri
Paling susah memang ketika kita harus menahan emosi. Apalagi kalau sendirian, ih bawaannya sediiiih mulu. Kalau orang yang terlalu dalam sedihnya, bisa gawat tuh. Butuh dukungan pasangan atau keluarga atau psikolog untuk membantunya. Mungkin bisa refresing sejenak dengan berenang atau olahraga lainnya.
Dian Restu Agustina
Emosiku kacau karena anak-anak PJJ..duh naik turun beneran. Dan setuju beberapa tips di atas juga aku lakukan buat menahan emosi. Terutama hobi yaitu nulis dan dengerin musik. Efektif sih sejauh ini
Laila Dzuhria
Iya nih Mbak. Meskipun Omar blm sekolah tp dr skg qku udh ngajarin dia baca dn ngaji. Kdg suka g sesuqi ekspektasiku, alhasil aku mebding ngalah, menyudahi pelajaran saat itu dan menyendiri sambil wa ke suami isi hatiku, biar dpt pencerahan juga. Emg y mbak, kudu sabarrrrr bgt jd emak tuh.
Maria G Soemitro
Bagus banget tulisan nya
Karena marah dan akhirnya menyesal, sering banget seorang ibu melakukannya
Jadi daripada menyesal dan meninggalkan luka batin, kita harus menahannya
Bayu Fitri
Nah diperlukan kerjasama yang baik ya pastinya supaya emosi bis aterkontrol..yaitu kerjasma antara pikiran, perasaan dan tindakan. Setuju banget sih metode nya ini ..
Nengsi
Makasih tipsnya mbak. Sangat membantu sekali ini agar fikiran tetap waras saat ngadapi anak yang mulai aktif. Hehe