Share This Article
Siapa nih yang sering rumahnya dijadikan tempat bermain dengan teman-teman anaknya? Atau anaknya yang sering bermain di rumah tema-temannya? Hayo, apakah kita sudah mengajarkan adab pada anak kita? Bagaimana buah hati saat bertamu? Sudah sesuai adabnya belum?

Jangan dianggap sepele ya soal anak bertamu, lalu langsung memasuki wilayah pribadi seperti kamar, lalu membuka-buka lemari, langsung mengambil makanan atau benda yang ada di rumah tersebut, dan jam bermain yang tidak pada waktunya. Jangan beranggap, “ah masih anak kecil, nanti juga berubah.” Berubah dengan sendirinnya? Apakah sudah ada inputnya?
Jangan dipikir, “ah rumah Omanya ini, tidak apalah anakku lompat-lompat di kasur.” atau “ah ibunya ada yang bantuin, nggak apalah rumahnya jadi berantakkan, nanti juga Mbaknya yang beresin.” Bukan, bukan soal “MENGGAMPANGKAN” ya. Tetapi, di sini kita mementingkan anak dalam bersikap sopan.
Baca Juga: Perbedaan Otak Manusia
Batasi Anak Saat Bermain

Jam Bermain
Pertama-tama kita penting sekali memberi tahu pada anak, kapan waktu yang disarankan untuk bermain. Jangan semaunya ketika berkunjung ke rumah teman. Waktu yang disarankan adalah, pagi pukul, 09.00-11.00 dan sore, 16.00-17.00 jadi apabila kurang atau lewat dari pukul tersebut, sebaiknya kita segera memanggil buah hati, ya. Jangan sampai melebihi atau kurang dari waktu yang di sarankan. Karena, yang memiliki rumah pun pasti ingin beristirahat. Kita juga harus memahami keadaan yang memiliki rumah.
Meminta Izin
Penting sekali kita mengajarkan buah hati untuk meminta izin terlebih dahulu ketika ingin memakan atau meminum sesuatu saat bertamu.

Wilayah Bermain
Mmenurut mom, tempat yang baik untuk bermain di mana? Yup, tempat yang disarankan adalah, ruang tamu dan teras. Jadi kita penting sekali memberi tahu pada buah hati ketika bermain, lokasi yang boleh disinggahi adalah ruang tamu dan teras. Sebaiknya tidak langsung memasuki kamar dan melompat-lompat di kasur atau membuka-buka lemari pakaian.
Disamping itu beri tahu buah hati agar tidak membuka-buka lemari-lemari dan kulkas tuan rumah, ya mom. Jangan berpikir bahwa anak kecil memang seperti itu, dan nanti akan berubah dengan sendirinya, tidak say. Semua harus dimulai dari rumah, berikan input yang baik untuk buah hati, ketika mengobrol santai, ya. Jadi, insyaallah pesan kita akan melekat pada ingatannya.
Tidak Merepotkan
Hal ini juga penting untuk diberi tahu pada buah hati, ketika bertamu sebaiknya tidak merepotkan tuan rumahnya. Misalnya, tuan rumah sedang memasak, janganlah anak kita ikut memasuki wilayah tersebut, atau saat tuan rumah sedang bekerja, sebaiknya anak kita tetap bermain dengan temannya.
Batasan tersebut kita terapkan agar buah hati mengetahui sikap yang baik saat bertamu. Disamping itu agar buah hati tidak mengganggu ketenangan orang lain.
Tidak ada salahnya juga lho kita menerapkan peraturan pada tamu, bukan berarti tuan rumah tersebut sombong, tetapi apabila kita bertamu, kita harus mengikuti aturan tuan rumah. Disamping itu, ketika kita memberi tahu teman-teman anak kita, sama saja kita mengarahkan hal yang baik pada mereka.
Baca Juga: Peran Ayah Bagi Tumbuh Kembang Anak
Pengalaman Pribadi
Saya sering sekali memberi tahu Omar dan Tsabit, ketika hendak berpergian, entah hanya hitungan waktu atau menginap, misalnya, “Kak, Dik, besok kita mau nginap di rumah Oma dan Opa. Manda minta tolong sama kalian bersikap yang baik, ya. Seperti, salam jika bertemu Opa dan Oma, tidak manjat-manjat tralis, duduk yang tenang, tidak berdiri di atas kursi, dan tidak lompat-lompatan di kasur Oma dan Opa. Karena itu milik Oma Opa, tetapi Kakak dan Adik tetap boleh lompat-lompat di rumah kita, kok.”
Kenapa saya tetap membolehkan jika di rumah? Karena, saya mau Omar dan Tsabit tetap mengembangkan motorik dan imajinasinya, tetapi tidak di tempat lain, karena jika ia berlaku seenaknya di tempat lain dapat mengganggu ketenangan orang lain. Tetapi, jika Omar dan Tsabit mau berbuat apa saja di rumah, silakan. Asalakan tidak membahayakan. Itu menurut saya.
Ketika mereka hendak bermain ke rumah teman atau tetangga, saya pun mengingatkan agar sopan dan tidak mengganggu tuan rumah. Misalnya, Omar izin untuk bertamu, “Iya boleh, ucap salam dulu, ya, minta izin jika ingin sesuatu, dan tidak merepotkan Tantenya, ya. Tidak masuk ke kamar, mainnya di luar saja. Kalau mau pulang, pamit sama Tantenya, ya.”
Cara Menegur Anak
Apabila ketika saat itu saya melihat Omar “kecolongan” masuk ke kamar temannya, langsung saya larang, dan berikan nasihat saat di rumah. Berikan nasihat ketika hendak tidur, “Kak, tadi Manda lihat, kamu masuk ke kamar Lili (nama samaran), kenapa kamu masuk ke sana?” apabila anak memberikan jawaban, misalnya karena diajak, hargai jawabannya. “Oo karena diajak Lili, ya? Besok-besok, kalau main sebaiknya tetap di depan saja, ya Nak. Bilang saja Kakak maunya main di teras, karena kan tidak sopan Nak kalau kita main di kamar orang, ya kan?” Setelah itu berilah pujian, “Manda tahu sekali lho, Kakak kan anak pintar, ya. Biasanya tidak pernah seperti itu.” Berikan nasihat yang mudah dipahami anak, ya mom.
Menerapkan Peraturan pada Tetangga
Atau ketika teman-teman anak kita sedang bermain, bagaimana nih cara kita menerapkan peraturan pada mereka? Contoh ketika waktu itu teman-teman Omar dan Tsabit sedang bermain, dan mereka sedang makan kue, ketika itu saya mengatakan pada mereka, “sayang, boleh nggak makannya di depan dulu, ya. Tidak di kamar, ya Nak.” Jika mereka nurut, jangan lupa ucapkan terima kasih dan puji mereka, “terima kasih sayang, anak pintar.”
Atau ketika Omar ingin melihat tetangga kita yang sedang membersihkan kandang burung di depan rumahnya, pukul 08.00. Waktu tersebut belum disarankan untuk bermain, kan? Ketika Omar minta izin, saya bolehkan, dengan catatan, “boleh, tetapi kamu di depan saja ya. Cukup melihat Pakde membersihkan kandang burung. Kalau Pakde masuk, kamu pulang ya. Karena, masih pagi.”
Saya pun tidak melepas begitu saja, sesekali melihat ke depan. Jika dirasa Pakde selesai membersihkan kandang burungnya, ya saya memanggil Omar untuk pulang.
Kapan Waktu yang Tepat untuk Mengajarkan Adab pada Anak
Sebenarnya tidak ada patokan waktu untuk mengajarkan adab pada anak. Ketika anak masih kecil pun bisa kita ajarkan adab. Dari mulai memberikan gambaran, seperti di atas, misalnya kita hendak pergi kemana, lalu si anak harus bersikap bagaimana sesuai kebaikan yang kita inginkan.
Bisa juga dengan mengulas sikap buah hati di hari itu. Misalnya, seperti di atas, ketika melihat ada yang kurang sesuai dengan sikap buah hati, kita memberikan nasihat, lalu berikan arahan sebaiknya bagaimana, setelah itu berikan pujian padanya. Agar anak merasa tetap dihargai dan dicintai meskipun ada sesuatu yang kurang sesuai dari sikapnya.
Baca Juga: Buku Curhatan Bunda Milenial
Perlahan jika kita biasakan seperti itu, anak akan paham dan terbiasa dengan arahan-arahan yang kita berikan. Bisa juga tidak selalu menasihati keburukannya, tetapi memberikan pujian untuk sikap baiknya. Misalnya, ketika kita melihat anak kita biasanya tidak mau salam dengan orang lain entah saudaranya atau teman kita. Ketika menjelang tidur, kita ngobrol dengan buah hati, “Kak, tadi Manda lihat Kakak mau salam dengan Oma Opa, masyaallah Manda senang lho Kakak mau salam, mau bersikap sopan. Terima kasih ya Nak, sudah mau berani salam dengan Oma Opa.”
Itulah yang biasa aku terapkan pada Omar Tsabit. Mengajarkan adab pada mereka, kapan boleh bebas, kapan menjaga sikap.
Semoga kita senantiasa dimampukan Allah untuk memberikan arahan yang baik untuk buah hati. Ananda juga menjadi anak salih/saliha, sopan, dan menyejukkan hati kedua orang tua serta mata-mata yang melihatnya. Aamiin. Semoga tulisan ini bermanfaat, ya. Terima kasih telah membaca. Peluk virtual untuk kita orang tua hebat.
35 Comments
Meirsya Maghrida
Sangat berfaedah kita menjadi tau tentang mendidik anak yang baik wah ini bisa jadi inspirasi ya
Moch. Ferry
Memberikan pengetahuan dan batasan dibutuhkan semenjak dini agar kelak seiring pertumbuhan bisa mulai memahami adab dari orang tua ke anak.
nurulrahma
Adab dan sopan santun memang harus diajarkan dan dibiasakan sedari dini ya.
InsyaALLAH berkah dan bermanfaat utk tumbuh kembang buah hati.
Nurul Sufitri
Iya sih setuju kalau kita sebagai orang tua harus memberikan batasan apapun yang sewajarnya kepada anak2 kita. Berhubung anak2ku sudah abg, kelas 7 dan 10, maka sudah agak longgar soal jam malam, tidur dll. Mereka alhamdulillaah mandiri dan sudah paham apa yang boleh dan tidak. Kalau anak2 masih kecil, pastinya mesti diingatkan terus ya heheheh 😀 TFS.
Laila Dzuhria
Bener mbak. Harus kita bentuk karakterny sedini mungkin ya.
diane
Saya setuju banget sih.. batasan emang perlu diterapkan ke anak-anak..Mulai dari hal kecil. Karena kalau gak diterapkan sejak dini..ntar makin besar makin sulit membatasinya ya..
Laila Dzuhria
Betul. Sudah terlambat mau menginputny ya mbak.
firsty molyndi
bener. kalo anak-anak gak diberi batasan ya semau mereka semuanya. dari kecil mesti dididik dengan baik ..
Sani
Bisa punya gambaran nanti kalau kami punya anak hehe. Pastinya harua ada batasan ya mbak, biar tau aturan dan belajar bertanggung jawab
Laila Dzuhria
Bener banget mbak.
YSalma
Sopan santun sangat penting ditekankan pada buah hati sejak dini, termasuk batasan bermain atau adab bertamu ini. Semoga anak-anak kita selalu mengingat batasan2nya.
Laila Dzuhria
Aamiin. Iya kadang kita sudah jungkir balik untuk membentuk karakternya, tapi kadang karena lingkungan jd sedikit berubah. Semoga anak2kita kuat karakternya, teguh pendiriannya sehingga tidak mudah goyah. Aamiin.
Dian
wah aku banget ini mbak
selalu ada aturan dan batasan buat anak anakku
semua juga demi kebaikan mereka
ya kan mbak?
Maria Soemitro
Yup , anak-anak harus dididik sejak di rumah
sopan santun dan beretikan harus sejak dari rumah sehingga luwes ketika bertamu
seperti paska makan, piring dibawa ke dapur dst
Laila Dzuhria
Benar ambu.. hal sepele membuang sampah saat di rumah jg perlu diajarkan. Misalnya habis ngemil, bungkusnya kdg ada yg lgs dibuang gt sj, tidak di tempat sampah. Sy prnh melihat teman anak2 yg spt ini, lgs aku sm suami pandang2n.
Yasinta Astuti
Aku termasuk yang begini juga mbak, memberikan batasan ke anak. Karena anak juga rasanya jadi ga merasa seenaknya. Walau sebenarnya pada diriku sendiri agak susah memberikan batasan kalau anak ke eyangnya, karena ketika kita ingatkan malah eyangnya yang bilang. Boleh kok, masa gitu aja ga boleh.
Hehehe parenting lyfeee lah pokoknya. Btw, salam kenal ya mbak
Laila Dzuhria
Salam kenal juga mbak..
Yasinta Astuti
Aku termasuk yang begini juga mbak, memberikan batasan ke anak. Karena anak juga rasanya jadi ga merasa seenaknya. Walau sebenarnya pada diriku sendiri agak susah memberikan batasan kalau anak ke eyangnya, karena ketika kita ingatkan malah eyangnya yang bilang. Boleh kok, masa gitu aja ga boleh.
Hehehe parenting lyfeee lah pokoknya. Btw, salam kenal ya mbak.
Laila Dzuhria
Nah iya, pengasuhan skg sm nenek kakeknya anak2 berbeda memang ya mbak. Serba boleh pokoknya. Nah kita jg perlu tuh menyiasati agar nenek kakek mebgikuti oeraturan kita. Next time aku bikin tulisannya ya mbak. Aku prnh dpt ilmu tersebut dr pakar parenting soalnya.
Annisa Tang
Kalau anak-anak saya, sudah saya edukasi terlebih dahulu Mom tapi nggak tahu juga ya realisasinya di rumah temannya ntar gimana karena mainnya bareng teman-temannya yang suka ke rumah juga. Sedangkan kalau teman-temannya ke rumah, semua tempat dan barang di rumah mereka eksplor. 😂 Tapi ya berhubung berhadapan dengan anak-anak saja, saya tegor langsung. Daripada papa saya yang tegor, karena papa saya kalau negor membentak, kebiasaan bentak cucu-cucunya juga di rumah, maklum … orang tua jaman dulu memang begitu. 🤣
Laila Dzuhria
Nah iya tidak ada salahnya kita menegur anak-anak yg bermain d rmh kita. Bukan sombong ya, tp lebih mengarahkan.
Sumiyati Sapriasih
Sebaiknya menang anak sejak kecil harus diajarkan sopan santun berbicara, kelakukan terhadap orang tua dan kakak yg lebih tua, agar dewasa nanti anak bisa lebih mandiri di masyarakat
Fenni Bungsu
Setiap mampir di tulisannya kak Laila selalu dapat ilmu baru tentang parenting, jadi dapat bekal banyak buatku nanti saat ganti status KTP hehe.
Minimal sih daku prakteknya ke keponakan dulu, belajar cara menerapkan batasan dan kapan berikan pujian
Laila Dzuhria
Ayo2 perbanyak ilmu pengasuhan dl y mbak. Karena jangan sampai kita jd ortu yg asal punya anak, asal kasih makan, yg penting abak hidup. Tapi tidak dibekali sopan santun, mengabaikan, tidak dididik morilnya oleh ortu. Jgn sampai kita begitu.
Wahid Priyono
Setuju, si buah hati perlu diberi tahu batasan2 saat masuk di dalam rumah. Soalnya kadang ada juga anak-anak yang asal masuk dalam kamar pemilik rumah. Kalau sudah seperti ini tidak etis ya.. saran saya dikunci juga ruangan2 yang dirasa penting dan barang2 berharga.
Laila Dzuhria
Nah benar kan, bahwa memasuki wilayah pribadi si tuan rumah memang sangat tidak etis. Jadi kita harus membekali batasan2 pada buah hati
Annie Nugraha
Pada kenyataannya pendidikan attitude dan behaviour itu memang harus dimulai sedari mereka kecil. Layaknya sebuah kertas putih yang akan ditulis atau kita isi dengan hal-hal baik dan bermanfaat yang nantinya akan bisa mereka baca kembali.
Kalau tidak sedari dini mereka tahu what do dan don’t, perilaku anak pun akan semaunya. Ya karena mereka berpikir itu adalah benar dan tidak dilarang.
Laila Dzuhria
Benar mbak. Sama spt istilah anak biacara kurang jelas atau anak tidak sopan. Berpikirnya nanti jg bs berubah sendiri. Pdhl anak itu g mungkin berubah sendiri tanpa kita bekali prilaku dan keahlian2 lainnya.
Maria Tanjung Sari
Bener banget mba, sedari kecil anak harus dibiasakan untuk memiliki etika ketika bermain ke rumah temannya. Saya dulu pas di rumah teman waktu SD hausnya minta ampun, ga berani minta minum lah kok ga diberi minum juga sama si tuan rumah.
Laila Dzuhria
Iya ya mbak harus dpt izin dl ya dr yg mpunya rumah.
Handiko Rahman Pebrianto
Harus diajarin etika dan ada batasan ya mbak sedari kecil. Baca-baca dulu ilmu parenting, besok kalo udah nikah dan punya anak mau aku terapin hihi. Thank youu ilmunya~
Laila Dzuhria
Iya mas. Semangat menimba ilmu.. hihihi
Rania Fardyani
Jadi ingat pesan dari Ibu Septi Peni, founder Ibu Profesional: dahulukan adab baru ilmu
Begitu juga dengan bertamu. Kita harus bisa mengajarkan adab pada anak saat bertamu ke rumah orang lain
Rumah orang lain adalah di luar zona nyamannya dia, bisakah dia berlaku sopan? Kalau bisa, insya Allah ilmu pun akan datang menghampiri
Emang rada tricky ya ngajarin adab pada anak. Tapi kerasanya sudah anak besar. Adab yang sudah kita install sedari kecil pasti terbawa sampai besar nanti
Laila Dzuhria
Aaa bener bgt mbak. Auamiku jg blg gt mengutamakan adab br ilmu. Kdg org suka kebalik, lbh mentingin ilmu ketimbang adab. Bahkan cara berpakaian sj msh suka ada yg kancutan lho. Next time kayaknya aku bahas adab berpakaian seru kali ya mbak???
Siti Nurjanah
Setuju, ruang dan waktu untuk bermain anak baiknya memang dibatasi agar sejak dini mereka pun bisa memahami tentang pengendalian dan jangan sampai melakukan kebiasaan yang malah menjadi tidak nyaman bagi pihak lain